Prakata


Prakata


 

Sekapur Sirih

 


Syahdan ...

 

Tahun ini dan tahun berikutnya Indonesia memasuki tahun politik dimana berbagai perhelatan Pilkada digelar dilanjutkan dengan perhelatan Pilpres. 


Sebuah fenomena yang menarik sekali sehingga membuat penulis ingin pula menuliskan hal-hal yang berkaitan dengan politik seperti soal apa politik itu, menuliskan fenomena dan membahasnya sekilas dari perspektif ilmu politik yang semoga saja sedikit banyak bisa memberikan manfaat bagi para pembaca.

Apakah penulis tahu banyak soal politik atau merasa sok tahu? Untuk ini penulis memberikan jawabannya: Tidak. Karena ketidaktahuan itulah menuntut penulis untuk mencari tahu dan mengolahnya sebagai informasi berikut penjelasan dari fenomena politik tertentu berdasarkan perspektif Ilmu Politik serta membagikannya ke dalam blog ini. 

Lalu kenapa menghadirkan Blog: PolitikPedia kalau ternyata tidak tahu? Apakah ada modus tertentu?

Jawaban-jawabannya adalah sebagai berikut:

# Nama PolitikPedia yang beralamat di https://politikensiklopedia.blogspot.co.id/ tentunya memiliki sejumlah alasan yaitu:

1. Karena nama itu tersedia.
2. PolitikPedia  adalah gabungan dua kata yakni Politik dan Ensiklopedia.

Lalu kenapa meggunakan kata Ensiklopedia? Karena seperti dikutip dari kbbi.web.id /: en·sik·lo·pe·dia/ /énsiklopédia/ n yang berarti buku (atau serangkaian buku) yang menghimpun keterangan atau uraian tentang berbagai hal dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan, yang disusun menurut abjad atau menurut lingkungan ilmu

Sedangkan dari wikipedia.org, Ensiklopedia adalah karya referensi atau ringkasan yang menyediakan rangkuman informasi dari semua cabang pengetahuan atau dari bidang tertentu

Ensiklopedia terbagi dalam artikel atau entri yang sering disusun menurut alfabet dan terkadang oleh kategori tematik. Artikel ensiklopedia lebih panjang dan lebih rinci daripada kamus yang paling banyak sekalipun. 

Secara umum, tidak seperti entri kamus yang berfokus pada informasi linguistik tentang kata-kata, seperti makna, pengucapan, penggunaan, dan bentuk gramatikal, artikel ensiklopedia berfokus pada informasi faktual mengenai subjek yang disebutkan dalam judul artikel.

# Modus?

Modus apa dulu? Karena kata modus itu memiliki banyak pengertian dan digunakan dalam banyak bidang yang juga kalau dikutip dari kbbi.we.id, modus terdiri dari 7 jenis. Ada yang positif, ada pula yang negatif. Yang pasti bukan Modus Operandi  lah. Yang salah satunya mungkin sebagai penebar hoax  demi membela kepentingan tertentu. Tidak! Sekali lagi tidak!

Tapi bila ada yang menganggap demikian, ya terserah saja. Penulis tidak akan menanggapinya. Anggap saja sebagai penghapus dosa karena memang penulis menyadari tak terlepas dari yang namanya dosa.

Penulis sendiri beranggapan alasan menghadirkan blog ini sebagai Modus Indikatif.  Sederhananya: Si Dewi memakan roti. Apakah Dewi memang memakan roti? Karena Modus Indikatif  itu memiliki pengertian sebagai pernyataan netral dan obyektif. Modus ini merupakan pernyataan fakta.

Kecenderungan sekarang atau sering pula disebut sebagai zaman now  itu, banyak informasi yang beredar yang ternyata hoax, seperti penyebaran foto berikut captionnya yang menyatakan foto tersebut ada di suatu daerah di Indonesia, padahal sejatinya bukan. Bukankah ini sangat menyesatkan?

Selain sebagai Modus Indikatif, alasan penulis menghadirkan ini karena Modus Optatif  yang memiliki harapan walaupun kepastiannya diragukan seperti tertulis pada paragraf kedua di atas dan alasan lainnya yang berhubungan dengan salah satu ikhtiar ekonomi dalam ber-blogging ria.

Kalau sobat pembaca merupakan seorang blogger atau kini akrab disebut sebagai peternak blog :), maka sobat pembaca pasti tahu apa yang penulis maksudkan. Modusnya memanfaatkan media sosial dan momentum sebagai salah satu upaya dalam pelaksanaan ikhtiar dimaksud yang tentunya dengan cara-cara yang patut.

Demikian ...


Nofri
Jakarta, 12 Januari 2018









 image: quote-coyote.com





loading...
Previous
This is the oldest page
Thanks for your comment